1. Sebagai landasan prinsip untuk dapat
mempelajari ilmu geologi adalah bahwasanya kita harus menganggap bumi ini
sebagai suatu benda yang secara dinamis berubah sepanjang masa, setiap saat dan
setiap detik.
2. Dalam gambaran seperti itu maka salah satu
segi yang khas dalam geologi dibandingkan dengan ilmu-ilmu lainnya adalah yang
menyangkut masalah “waktu”.
Ø Pada dasarnya
bumi secara konstan berubah dan tidak ada satupun yang terdapat diatas
permukaan bumi yang benar-benar bersifat permanen. Bebatuan yang berada diatas
bukit mungkin dahulunya berasal dari bawah laut. Oleh karena itu untuk
mempelajari bumi maka dimensi “waktu” menjadi sangat penting, dengan demikian mempelajari sejarah bumi juga menjadi hal yang sangat penting pula.
Ø Ketika kita berbicara tentang catatan sejarah
manusia, maka biasanya ukuran waktunya dihitung dalam tahun, atau abad atau
bahkan puluhan abad, akan tetapi apabila kita berbicara tentang sejarah bumi,
maka ukuran waktu dihitung dalam jutaan tahun atau milyaran tahun.
3.
Waktu
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari.
Catatan waktu biasanya disimpan dalam suatu penanggalan (kalender) yang
pengukurannya didasarkan atas peredaran bumi di alam semesta.
4. Sekali bumi
berputar pada sumbunya (satu kali rotasi) dikenal dengan satu hari, dan setiap
sekali bumi mengelilingi Matahari dikenal dengan satu tahun.Sama halnya dengan
perhitungan waktu dalam kehidupan manusia, maka dalam mempelajari sejarah bumi
juga dipakai suatu jenis penanggalan, yang dikenal dengan nama “Skala Waktu
Geologi”.
5. Skala waktu
geologi dapat diumpamakan sebagai sebuah buku yang tersusun dari
halaman-halaman, dimana setiap halaman dari buku tersebut diwakili oleh batuan.
6.
Beberapa
halaman dari buku tersebut kadang kala hilang dan halaman buku tersebut tidak
diberi nomor, namun demikian kita masih dapat membaca buku tersebut karena ilmu
geologi menyediakan alat kepada kita untuk membantu membaca buku tersebut.
7.
Skala Waktu
Geologi adalah sistem penanggalan bumi yang dipakai
untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang Sejarah Bumi.
8. Sejarah bumi dikelompokkan menjadi Eon (Masa) yang terbagi lagi menjadi Era (Kurun), dan Era dibagi menjadi Period (Zaman), dan Zaman dibagi bagi
menjadi Epoch (Kala).
SKALA WAKTU RELATIF
dan SKALA WAKTU NISBI
q
Skala Waktu
Relatif adalah skala waktu geologi yang didasarkan
atas fosil-fosil yang terdapat dalam batuan sepanjang sejarah bumi.
q
Skala Waktu Nisbi (Radiometri) adalah skala waktu geologi yang
didasarkan atas penentuan penanggalan isotop radioaktif pada mineral-mineral
radioaktif yang terdapat dalam batuan.
a. Skala Waktu Relatif
Ø Berdasarkan skala waktu relatif, sejarah bumi
dikelompokkan menjadi Eon (Masa) yang terbagi menjadi Era (Kurun), Era
dibagi-bagi kedalam Period (Zaman), dan Zaman dibagi bagi menjadi Epoch (Kala).
Nama-nama seperti Paleozoikum atau Kenozoikum tidak hanya sekedar kata yang
tidak memiliki arti, akan tetapi bagi para ahli geologi, kata tersebut
mempunyai arti tertentu dan dipakai sebagai kunci dalam membaca skala waktu
geologi.
Ø Sebagai contoh, kata ZOIKUM merujuk pada kehidupan
binatang dan kata “PALEO” yang berarti purba, maka arti kata PALEOZOIKUM adalah
merujuk pada kehidupan binatang-binatang purba, “MESO” yang mempunyai arti
tengah/pertengahan, dan “KENO” yang berarti sekarang.
Ø Sehingga urutan relatif dari ketiga kurun tersebut
adalah sebagai berikut: Paleozoikum, kemudian Mesozoikum, dan kemudian disusul
dengan Kenozoikum.
Ø Fosil dipakai sebagai dasar dari skala waktu
geologi. Nama-nama dari semua Eon (Kurun) dan Era (Masa) diakhiri dengan kata
zoikum, hal ini karena kisaran waktu tersebut sering kali dikenal atas dasar
kehidupan binatangnya.
Ø Batuan yang terbentuk selama Masa Proterozoikum
kemungkinan mengandung fosil dari organisme yang sederhana, seperti bacteria
dan algae.
Ø Batuan yang terbentuk selama Masa Fanerozoikum kemungkinan
mengandung fosil fosil dari binatang yang komplek dan tanaman seperti
dinosaurus dan mamalia.
b. Skala Waktu Nisbi /Absolut (Radiometrik)
Ø Penentuan umur batuan dalam ribuan, jutaan atau
milyaran tahun dapat dimungkinkan setelah diketemukan unsur radioaktif. Saat ini kita dapat menggunakan mineral yang
secara alamiah mengandung unsur radioaktif dan dapat dipakai untuk menghitung
umur secara absolut dalam ukuran tahun dari suatu batuan.
Ø Isotop radioaktif (parent) dari satu unsur kimia
secara alamiah akan berubah menjadi isotop yang stabil (daughter) dari unsur
kimia lainnya melalui pertukaran di dalam inti atomnya.
Ø Perubahan dari “Parent” ke “Daughter” terjadi pada
kecepatan yang konstan dan dikenal dengan “Waktu Paruh” (Half-life). Waktu
paruh dari suatu isotop radioaktif adalah lamanya waktu yang diperlukan oleh
suatu isotop radiokatif berubah menjadi ½ nya dari atom Parent-nya melalui
proses peluruhan menjadi atom Daughter.
Ø Setiap isotop radiokatif memiliki waktu paruh (half
life) tertentu dan bersifat unik. Hasil pengukuran di laboratorium dengan
ketelitian yang sangat tinggi menunjukkan bahwa sisa hasil peluruhan dari
sejumlah atom-atom parent dan atom-atom daughter yang dihasilkan dapat dipakai
untuk menentukan umur suatu batuan.
Universitas Pakuan, Fakultas Teknik Jurusan Geologi
Sumber Materi Presentasi Geologi Dasar Ir. Djauhari Noor