Senin, 05 Desember 2011

Erdogan Lebih Mengutamakan Permintaan Maaf Pada Kaum Kafir Daripada Kaum Muslim Pembela Khilafah Korban

 
mediaumat.com- Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan pada tanggal 24/11/2011 telah menyampaikan permintaan maaf kepada para korban pembantaian yang dialami kaum Alevi (Alawi) Nashiri di daerah Dersim oleh Ataturk, antara 1936-1939, bahkan pembantaian itu terus belanjut di era penggantinya, Ismet Inonu hingga 1946.
Pembantaian itu telah merenggut nyawa puluhan ribu. Namun, negara Turki mengakui bahwa yang meninggal 13.800 orang. Mereka telah diserang oleh pesawat dan gas racun. Di antara pilot yang aktif ambil bagian dalam penyerangan itu adalah putri Ataturk, Sabiha Gokcen, yang kemudian diadopsi menjadi nama Bandar Udara Internasional, Sabiha Gokcen di Istanbul.
Erdogan mengatakan bahwa ia meminta maaf: “Jika harus meminta maaf atas nama Negara. Dan apabila praktek-praktek seperti yang disebutkan dalam buku-buku itu benar-benar terjadi, maka saya akan meminta maaf, bahkan saya sendiri yang menyampaikan permintaan maaf.”
Alasan pembantaian itu dilakukan adalah, bahwa Republik Demokrasi Sekuler yang didirikan oleh Ataturk, ingin memaksa kaum Alevi (Alawi) untuk membayar pajak, dan memaksa anak-anak mereka untuk melakukan wajib militer.
Sedang mereka pada saat berada di bawah kekhilafahan Islam, mereka tidak dikenakan wajib militer, sebab mereka tidak dianggap sebagai kaum Muslim, dan negara Islam tidak memaksa non-Muslim untuk mengituti pelatihan wajib militer. Mengingat jihad tidak wajib atas mereka. Jihad hanya wajib atas kaum Muslim saja.
Dan dengan alasan yang sama, Negara Khilafah tidak mengambil zakat dari mereka, begitu juga mereka tidak dibebani kewajiban membayar pajak. Sehingga, mereka merasa aman dan nyaman berada di bawah kekuasaan Negara Khilafah.
Ketika Republik Demokrasi Sekuler mulai membebani mereka dengan kewajiban membayar pajak, dan memaksa anak-anak mereka masuk dinas wajib militer, maka mereka merasakan kezaliman sistem demokrasi sekuler, dan merasa kehilangan sistem Islam yang adil. Sehingga pada saat yang sama mereka mulai melakukan pemberontakan terhadap kezaliman sistem ini, yang mulai menyerang dan membunuh mereka dalam bentuk genosida, serta pasukan mereka di tempatkan di seluruh penjuru kota. Bahkan rezim Ataturk mengubah nama wilayah menjadi Dersim, yang sebelumnya bernama Tunceli agar masyarakat melupakan tragedi yang mengerikan itu.
Dan di antara kontradiksi yang ada adalah bahwa banyak generasi muda kaum Alevi (Alawi) Nashiri di Turki yang bergabung dengan Partai Republik Rakyat (CHP), yang merupakan partai berkuasa di masa itu, yang dipimpin oleh Ataturk, kemudian dipimpin oleh Ismet Inonu, yang dianggap sebagai pejabat yang bertanggung jawab atas pembantaian itu.
Sayangnya, permusuhan dan kebencian mereka terhadap Islam, yang telah memberikan keadilan pada mereka, melindungi mereka, serta membebaskan mereka dari berbagai beban dan kewajiban, seperti zakat, pajak, wajib militer dan lain sebagainya, sungguh permusuhan dan kebencian itu telah membutakan mereka, sehingga mereka melupakan pembantaian oleh rezim sekuler demokrasi, kezaliman dan pemaksaannya. Akibatnya, mereka mendukung partai sekuler yang sebelumnya telah menekan mereka. Bahkan mereka semakin menunjukkan kecintaannya kepada Kemal Ataturk, karena permusuhannya terhadap Islam, sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai Kemalisme.
Di sisi lain, Erdogan tidak berani untuk meminta maaf kepada para korban kaum Muslim di daerah Wan dan daerah lainnya, yang korbannya sekitar 40.000 orang sesuai dengan pengakuan negara, dan ratusan ribu menurut data statistik tidak resmi, yaitu ketika kaum Muslim memenuhi panggilan Rasulullah Saw: “… kecuali jika kalian melihat kekufuran yang nyata, yang dapat dibuktikan di sisi Allah.”
Ketika Ataturk menampakkan kekufuran yang nyata, yakni pada saat ia menruntuhkan Khilafah dan mengumumkan sistem demokrasi sekuler, maka semangat kaum Muslim berkobar untuk memenuhi panggilan itu, dan pemimpin mereka yang terkemuka adalah Syaikh Said al-Kurdi.
Perlu diketahui bahwa Hizbut Tahrir pada tahun yang lalu telah menyelenggarakan kampanye di Turki dan mendesak pemerintah untuk meminta maaf atas pembantaian itu, dan merehabilitasi nama baik Syaikh Said al-Kurdi, yang oleh penguasa Ataturk dituduhnya sebagai agen Inggris, dan Inggris telah memprovokasinya.
Syaikh Said bersikeras mengatakan bahwa ia melakukan semua itu bukan karena provokasi siapapun, namun ia melakukan semuanya murni karena tuntutan agama yang telah mewajibkan dirinya dan kaum Muslim untuk mengembalikan Khilafah, sebagaimana yang diperintahkan Islam.
Padahal semua tahu, bahwa Ataturk sendirilah yang merupakan agen Inggris, yang dibuktikan berdasarkan dokumen resmi Turki dan Inggris. Dan Inggrislah yang telah meruntuhkan Khilafah, kemudian mengangkat Ataturk sebagai penguasa Turki, sebagaimana mereka telah mengangkat para penguasa Arab, yang kebanyakan sebagai raja dan presiden di atas sejumlah negeri-negeri kecil Arab, yang dibangun di atas puing-puing negara Islam.
Namun Erdogan dan pemerintahnya, serta parlemen yang dikontrolnya, dan juga negara Turki telah menolak untuk memenuhi panggilan Hizbut Tahrir tersebut

Kamis, 01 Desember 2011

Jika Anak Bertanya Tentang Tuhan

Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi "tak mau tahu" alias ignoran). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang Tuhan. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan mahapenting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik.

Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya:

Tanya 1: "Bu, Tuhan itu apa sih?"

Jawablah:

"Nak, Tuhan itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, katak, burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu, juga kamu." (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

Tanya 2: "Bu, bentuk Tuhan itu seperti apa?"

Jangan jawab begini:

"Bentuk Tuhan itu seperti anu ..ini..atau itu...." karena jawaban seperti itu pasti salah dan menyesatkan.

Akan tetapi jawablah begini:

"Adek tahu kan, bentuk sungai, batu, kucing, kambing, semuanya. nah, bentuk Tuhan itu tidak sama dengan apa pun yang pernah kamu lihat. Sebut saja bentuk apa pun, bentuk Tuhan itu tidak sama dengan apa yang akan kamu sebutkan." (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

فَاطِرُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya : "(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat." (QS Asy-Syuraa : 11)

Tanya 3: "Bu, kenapa kita gak bisa lihat Tuhan?
{Bagian ini ditambahkan setelah berdiskusi Miss VogueChica-saudari kita dari Negeri Jiran, Malaysia.}

Jangan jawab begini:

Karena Tuhan itu gaib, artinya barang atau sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Jawaban bahwa Tuhan itu gaib (semata), jelas bertentangan dengan ayat berikut ini.
Al-Hadid (57) ayat 3 :

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya : "Dialah Yang Awal dan Yang Akhir; Yang Zahir dan Yang Batin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."

Dikhawatirkan, imajinasi anak yang masih polos akan mempersamakan gaibnya Tuhan dengan hantu, jin, malaikat, bahkan peri dalam cerita dongeng. Bahwa dalam ilmu Tauhid dinyatakan bahwa Tuhan itu nyata senyata-nyatanya; lebih nyata daripada yang nyata, sudah tidak terbantahkan.

Apalagi jika kita menggunakan diksi (pilihan kata) "barang" dan "sesuatu" yang ditujukan pada Tuhan. Bukankah sudah jelas dalil Surat Asy-Syuraa di atas bahwa Allah itu "Allah itu bukan sesuatu;" "tidak sama dengan sesuatu;" melainkan Pencipta segala sesuatu.

Jawablah begini:

"Mengapa kita tidak nampak Allah?"
Bisa kita jawab dengan balik bertanya padanya (sambil melatih adik comel berpikir retoris )
"Adik bisakah melihat matahari yang terang itu langsung? Tidak 'kan..karena mata kita bisa jadi buta. Nah, melihat matahari aja kita tak sanggup. Jadi, bagaimana kita melihat Pencipta matahari itu. Iya 'kan?!"

Atau bisa juga beri jawaban:

Adek, lihat langit yang luas dan 'besar' itu 'kan? Yang kita lihat itu baru secuil dari bentuk langit yang sebenarnya. Adek gak bisa lihat ujung langit 'kan?! Nah, kita juga gak bisa melihat Allah karena Allah itu Pencipta langit yang besar dan luas tadi. Itulah maksud kata Allahu Akbar waktu kita shalat. Allah Mahabesar.

Silakan hadapkan bawah telapak tangan Adek ke arah wajah. Bisa terlihat garis-garis tangan Adek 'kan? Nah, kini dekatkan tangan sedekat-dekatnya ke mata Adek. Masih terlihat jelaskah jemari adek setelah itu?

Kesimpulannya, kita tidak bisa melihat Allah karena Allah itu Mahabesar dan teramat dekat dengan kita. Meskipun demikian, tetapkan Allah itu ADA. "Dekat tidak bersekutu, jauh tidak ber-antara."

Jangan jawab begini:

"Nak, Tuhan itu ada di atas. atau di surga."
Jawaban seperti ini menyesatkan logika anak karena di luar angkasa tidak ada arah mata angin atas-bawah-kiri-kanan-depan-belakang. Jika dikatakan di surga, berarti lebih besar surga daripada Tuhan. berarti prinsip Allahu Akbar itu bohong?

Juga jangan jawab begini:

"Nak, Tuhan itu ada di mana-mana."
Dikhawatirkan anak akan otomatis berpikiran Tuhan itu banyak dan terbagi-bagi, seperti para freemason atau politeis Yunani Kuno.

Jawablah begini:

"Nak, Tuhan itu dekat dengan kita. Tuhan itu selalu ada di hati setiap orang yang shaleh, termasuk di hati kamu, Sayang. Jadi, Tuhan selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada."

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya : "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al-Baqarah : 186)

Tanya 5: "Bu, kenapa kita harus nyembah Tuhan?"

Jangan jawab begini:

"Karena kalau kamu tidak menyembah Tuhan, kamu akan dimasukkan ke neraka. Kalau kamu menyembah Tuhan, kamu akan dimasukkan ke surga."

Jawaban seperti ini akan membentuk paradigma (pola pikir) pamrih dalam beribadah kepada Tuhan, bahkan menjadi benih syirik halus (khafi). Hal ini juga yang menyebabkan banyak orang menjadi ateis karena menurut akal mereka, "Masak sama Tuhan kayak dagang aja! Yang namanya Tuhan itu berarti butuh penyembahan! Tuhan kayak anak kecil aja, kalau diturutin maunya, surga; kalau gak diturutin, neraka!!"

وَهُوَ مَعَكُمۡ أَيۡنَ مَا كُنتُمۡ‌ۚ

Artinya : "Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada." (QS Al-Hadid : 4)

وَلِلّهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُ فَأَيْنَمَا تُوَلُّواْ فَثَمَّ وَجْهُ اللّهِ

Artinya : "Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah." (QS Al-Baqarah : 115)

"Tuhan sering lho bicara sama kita. misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan. nah, itulah bisikan Tuhan untukmu, Sayang." (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

وَٱللَّهُ يَهۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيمٍ

Artinya : "Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus." (QS Al-Baqarah : 213)

"Orang yang menyembah surga, ia mendambakan kenikmatannya, bukan mengharap Penciptanya. Orang yang menyembah neraka, ia takut kepada neraka, bukan takut kepada Penciptanya." (Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)

Jawablah begini:

"Nak, kita menyembah Tuhan sebagai wujud bersyukur karena Tuhan telah memberikan banyak kebaikan dan kemudahan buat kita. Contohnya, Adek sekarang bisa bernapas menghirup udara bebas, gratis lagi. kalau mesti bayar, 'kan Ayah sama Ibu gak akan bisa bayar. Di sungai banyak ikan yang bisa kita pancing untuk makan, atau untuk dijadikan ikan hias di akuarium. Semua untuk kesenangan kita.

Kalau Adek gak nyembah Tuhan, Adek yang rugi, bukan Tuhan. Misalnya, kalau Adek gak nurut sama ibu-bapak guru di sekolah, Adek sendiri yang rugi, nilai Adek jadi jelek. Isi rapor jadi kebakaran semua. Ibu-bapak guru tetap saja guru, biar pun kamu dan teman-temanmu gak nurut sama ibu-bapak guru." (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلۡعَـٰلَمِينَ

Artinya : "Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam." (QS Al-Ankabut : 6)

Katakan juga pada anak:

"Adek mulai sekarang harus belajar cinta sama Tuhan, lebih daripada cinta sama Ayah-Ibu, ya?! (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

"Kenapa, Bu?"

"Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa meninggal dunia, sedangkan Tuhan tidak pernah mati. Nah, kalau suatu hari Ayah atau Ibu meninggal, kamu tidak boleh merasa kesepian karena Tuhan selalu ada untuk kamu. Nanti, Tuhan juga akan mendatangkan orang-orang baik yang sayang sama Adek seperti sayangnya Ayah sama Ibu. Misalnya, Paman, Bibi, atau para tetangga yang baik hati, juga teman-temanmu."

"Dan mulai sekarang rajin-rajin belajar Iqra supaya nanti bisa mengaji Quran. Mengaji Quran artinya kita berbicara sama Tuhan." (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)

Pentingnya pendidikan dini sejak dalam kandungan

Sebelum ilmuwan Barat menemukan dan menyarankan para ibu hamil agar memperdengarkan musik klasik untuk meningkatkan IQ janin yang sedang dikandungnya, tradisi muslim sudah melakukan hal serupa. Para orang tua muslim yang sedang menunggu momongan lahir dianjurkan untuk lebih rajin mengaji atau memperdengarkan rekaman resitasi al-Quran.

Seorang arif billah berkata pada saya, sebenarnya adanya hukum tajwid dalam Quran, selain untuk tujuan akurasi pelafalan (tartil), juga merupakan alunan nada Yang Qadim. Dengarkan dengan saksama sambil tafakur tanpa berpikir apa-pun dan tanpa hati berbisik-bisik apa pun. Dengarkan dengan syir hati, kata beliau. Mencerdaskan akal dan hati sehingga tersingkirlah kegelapan syirik dalam diri. Allahua'lam.

Kesalahan orang tua muslim masa kini adalah lebih sibuk mencarikan les-les bahasa Inggris, matematika, atau piano. Mereka bangga anaknya sudah bisa bahasa Inggris atau nilai matematikanya bagus. Mereka tidak prihatin atau sedih kalau anak-anaknya belum mengenal huruf-huruf hijaiyyah. huruf-huruf yang mengantarkan anak-anak juga orang tuanya pada keridhaan dan kasih sayang Tuhan di dunia dan di akhirat.

Ya Allah, jika kini Engkau belum karuniai kami keturunan, maka karuniailah kami dan karuniai juga atas kami kemampuan untuk menjaga amanat-Mu ini sehingga keturunan kami menjadi insan-insan yang Engkau ridai. Amin.

Allahua'lam.

Penulis : Muxlimo
Sumber : http://muxlimo.blogspot.com/2011/06/jika-anak-bertanya-tentang-tuhan.html

Ilmuwan Kembali Peringatkan Bahaya Perubahan Iklim

DURBAN – Para ilmuwan yang tergabung dalam sebuah panel ilmuwan peraih nobel kembali memperingatkan akan bahaya perubahan iklim. Hal ini mereka sampaikan dalam KTT Iklim Perserikatan Bangsa Bangsa  (COP17) yang berlangsung di Durban, Afrika Selatan.

Kepala Panel Antar-pemerintah dan Pemenang Nobel tentang perubahan iklim Rajendra Pachauri memaparkan sejumlah potensi bencana ditengah-tengah pelaksanaan KTT Iklim COP17. Meski tidak mengatakan secara detil, tetapi Pachauri melihat sudah waktu emisi gas rumah kaca segera diturunkan.
.
Implikasi jelas atas potensi bencana yang diutarakan oleh Ilmuwan India itu adalah gelombang panas. “Saat ini gelombang panas yang biasanya terjadi setiap 20 tahun sekali, akan melanda setiap tahun pada akhir abad ini, ujar Pachauri seperti dikutip Associated Press,  Kamis (1/12/2011).

Pachauri menambahkan, kondisi wilayah pesisir dan pulau akan terancam oleh dampak pemanasan global.

Sementara tingkat curah hujan yang rendah juga membuat rakyat Afrika akan mengalami kesulitan pada sektor pertanian, bahkan beberapa spesies diramalkan akan punah. Tidak hanya itu, sekitar 250 juta akan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Tidak lupa, dampak perubahan iklim ini tidak hanya membahayakan kehidupan makhluk hidup, namun juga turut menaikkan biaya keuangan

“Meningkatnya frekuensi terjadinya bencana, menyebabkan beban keuangan bagi negara miskin. Hal ini disebabkan 90 persen utang mereka digunakan untuk membiayai pemulihan pasca bencana,” jelas Pachauri.

Namun dirinya optimistis bahwa banyak dampak yang dapat dihindari, dikurangi atau ditunda. Hal tersebut dalam ditempuh dengan mengurangi emisi gas buang.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menstabilkan konsentrasi karbon di atmosfer, bisa dilakukan dengan memperlambat pertumbuhan ekonomi 0,12 persen per  tahun. Namun biaya tersebut akan diimbangi dengan peningkatan kesehatan, persediaan energi yang lebih besar serta persediaan makanan yang lebih aman.

Selasa, 22 November 2011

Piramida di Jawa Barat Lebih Tua Dari Piramida Giza

JAKARTA - Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial Andi Arief mengatakan bahwa tim katastropik purba yang melakukan penelitian intensif menemukan dugaan adanya bangunan berbentuk piramida di Desa Sadahurip dekat Wanaraja Garut, Jawa Barat menemukan fakta yang cukup mengagetkan.

“Dari hasil penelitian intensif dan uji karbon dipastikan bahwa umur bangunan yang terpendam dalam gunung tersebut lebih tua dari Piramida Giza," kata Andi dalam pesan singkatnya kepada Okezone, Selasa (22/11/2011).

Andi menambahkan dari beberapa gunung yang di dalamnya ada bangunan menyerupai piramid, setelah diteliti secara intensif dan uji carbon dating, dipastikan umurnya lebih tua dari Piramida Giza.

Sekadar catatan, lanjut Andi, Piramida Giza selama ini dikenal sebagai piramida tertua dan terbesar dari 3 piramida yang ada di Nekropolis Giza. Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 sebelum Masehi.

Dalam beberapa waktu ke depan, Tim Katastropik Purba akan melakukan paparan ke publik tentang temuan-temuannya tersebut. Tak hanya soal temuan piramida di Garut tersebut, tim ini nantinya juga akan memaparkan temuan istimewa di kawasan Trowulan, Batu Jaya, beberapa lokasi menhir di Sumatera dan lain-lain.

“Ada temuan mencengangkan tentang uji carbon dating pada 3 lapis kebudayaan di kawasan Trowulan yang terlanjur kita sebut Majapahit pada zaman sejarah masehi itu. Juga tentang temuan-temuan lapisan sejarah di Lamri Aceh dan sekitarnya,” ungkapnya.

Terhadap temuan ini, sambung Andi, Tim Katastropik Purba juga akan terus berkoordinasi dengan bidang kepurbakalaan, antropologi, arkeologi, pakar budaya, ahli sejarah dan lainnya. Disamping akan terus berkoordinasi lintas ilmu kebumian sehubungan dengan temuan-temuan sejarah bencana-bencana lokal dan global untuk dicari mitigasinya.

"Sekadar catatan, beberapa hasil penelitian Tim Katastropik Purba ini telah disampaikan kepada publik. Di antaranya, rekomendasi agar 3 gunung di Jawa Barat yakni  Gunung Kaledong, Gunung Putri, dan Gunung Haruman dijadikan sebagai cagar budaya," ungkapnya.

Rekomendasi itu atas dasar penelitian melalui metoda ilmu kebumian, meneliti sumber-sumber bencana alam dan melacak informasi dari masa lalu yang berkaitan dengan kejadian bencana alam katastropik.

Obyek penelitian lain yang berada pada jalur-jalur patahan gempabumi dan gunung api di sepanjang Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa timur, Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan sampai Papua, terus dikaji secara ilmiah. “Hasil penelitian-penelitian lanjutan tentang ini akan disampaikan ke publik,” pungkasnya.
Sumber di ambil dari web okezone.com

Gempa Susulan 5,1 SR Guncang Mentawai

MENTAWAI - Gempa susulan berkekuatan 5,1 skala Richter (SR) kembali mengguncang wilayah Mentawai, Sumatera Barat sekira pukul 02:10 WIB, Rabu (23/11/2011).

Informasi yang diperoleh dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), titik pusat gempa berada di 46 kilometer di bawah permukaan laut pada koordinat 2.24 Lintang Selatan (LS) dan 99.36 Bujur Timur.

Berjarak 32 kilometer Barat Daya Spura mentawai, 93 kilometer Barat Laut Pagai Utara, 113 kilometer Tenggara, 133 kilometer Barat Laut Pagai Selatan, Mentawai, Sumatera Barat dan 937 kilometer Barat Laut Jakarta.

Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Sebelumnya, Gempa berkekuatan 5,3 SR juga mengguncang wilayah Mentawai sekira pukul 23:54 Selasa (22/11/2011) malam. (tri)
(ahm)

Sabtu, 19 November 2011

Washington Tegaskan Membuka Lembaran Baru Hubungan Dengan Ikhwanul Muslimin dan Gerakan Islam

mediaumat.com- AS menyatakan telah mengkaji kembali kebijakannya tentang gerakan Islam, khususnya Ikhwanul Muslimin. AS akan menerima apapun hasil pemilu Mesir dan akan bekerjasama dengan Ikhwanul Muslimin atau gerakan politik yang menang. Dalam hal ini, Dr Essam Erian, Wakil Presiden Partai Kebebasan dan Keadilan, di kontor pusat partai pada hari Senin (14/11) menerima Yakub Wales, seorang pejabat Biro Timur Dekat di Departemen Luar Negeri AS dan Peter Shi, sekretaris kedua Biro Ekonomi dan Politik Kedutaan Besar Amerika di Kairo.
Erian mengungkapkan bahwa Partai Kebebasan dan Keadilan memahami betul tentang peran AS di kawasan Timur Tengah dan dunia. Sehingga ia berharap AS mulai mendengarkan suara dari masyarakat Arab, menghormati kehendaknya yang kuat dalam membangun rezim Arab yang demokratis, yang terinspirasi oleh budaya Arab dan Islam, serta menekankan nilai-nilai agama dan menambahkan model baru pada sistem demokrasi di dunia.
Mengingat, AS hanya akan menerima hasil pemilihan yang berlangsung bebas dan adil. AS akan berkerjasama dan menghormati pemerintah Arab baru. ditekankan bahwa demokrasi artinya perdamaian, stabilitas, pembangunan dan kemakmuran di kawasan Timur Tengah. Bahkan ini merupakan kepentingan seluruh dunia.
Sementara itu, Yakub Wales mengungkapkan bahwa pemerintah AS sedang mengkaji ulang sikap sebelumnya. AS menghormati keinginan dan kehendak rakyat Arab dalam membangun sistem demokrasi. Dikatakan bahwa pentingnya melindungi hak-hak publik dan kebebasannya, serta melindungi kaum minoritas dan menjaga hak-hak perempuan.
Erian menjelaskan bahwa rakyat Mesir hidup dalam kesetaraan, tidak menganggap bahwa di tengah-tengah kita ada kaum minoritas. Namun semuanya adalah warga negara yang dalam sistem demokrasi memiliki hak-hak yang sama. Sejarah kami membuktikan bahwa berlangsungnya masa-masa penuh toleransi dan hidup berdampingan. Masa-masa seperti itulah yang telah mewarnai kehidupan rakyat Mesir. Sementara suasana ketegangan hanya beberapa tahun, itupun terjadi karena faktor keadaan sejarah tertentu saja.
Pada akhir pertemuan Erian menekankan pentingnya sikap pemerintah AS untuk mendukung hak-hak Palestina dan menghormati keinginan rakyat Palestina untuk mendapatkan Negara yang bebas dan mendeka, serta mengutuk serangan-serangan yang berulang-ulang terhadap warga Palestina, baik berupa pembunuhan maupun penangkapan oleh pasukan pendudukan Israel []moheet

Astaga, SBY Salah Tangkap Pertanyaan Wartawan Asing

Laporan Wartawan Tribunnews.com Nurfahmi Budi
TRIBUNNEWS.COM, BALI - TERNYATA kesalahan menangkap arti sebuah pertanyaan terjadi juga di leveL kepresidenan. Hal ini terjadi pada diri Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, saat bertanya jawab dengan para jurnalis peliput Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN dan Asia Timur, Sabtu (19/11/2011) petang WIta, di Ballroom Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC).
Kejadian itu menimpa SBY, saat seorang wartawan dari Al Jazeera menanyakan tentang betapa sulitnya wartawan asing masuk ke Papua, guna meliput apa yang sesungguhnya terjadi di wilayah paling timur Indonesia tersebut.
Alih-alih menjawab sesuai dengan koridor yang diinginkan sang jurnalis wanita tersebut, ayah dari Agus Harimurti dan Edhie Baskoro alias Ibas tersebut malah menjelaskan tentang keputusannya yang tidak pernah membedakan asal wartawan, baik berkelas nasional maupun internasional.
"Tidak ada diskriminatif policy, saya tidak pernah membedakan mana wartawan asing dan internasional," ujar SBY. Karuan, jawaban tersebut membuat hampir seluruh wartawan yang hadir kebingunan dan saling menatap, berkomentar dan tak percaya ada miss link.
Sebelumnya, SBY juga sempat kesulitan kala menjawab pertanyaan wartawan asal Australia. Kali ini, bahasa Inggris yang dilafalkan wartawan cowok Aussie tersebut memang terlalu cepat. SBY sampai butuh penerjemah untuk memberikan pengertian tentang pertanyaan tersebut, yang sejatinya ingin meminta komentar sang presiden terkait penempatan tentara AS di Australia

Selasa, 15 November 2011

Awas...Makan Ramai-ramai Percepat Penularan Hepatitis A

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan kemungkinan Hepatitis A menjadi wabah sangat besar mengingat virus penyebab penyakit tersebut dapat dengan mudah ditularkan lewat makanan yang disantap bersama-sama.
"Jadi kalau ada satu terkena dan orang itu masuk ke kantor atau sekolah dan makan beramai-ramai, seperti sambal yang dicocol ramai-ramai, itu akan cepat menyebar (virusnya). Makanya kalau jajan lihat-lihat dulu. Bagi yang tidak bisa bawa makanan dari rumah, kalau jajan carilah tempat bersih dan jangan lupa cuci tangan sebelum makan," kata Menkes usai menghadiri apel Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2011 di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta, Senin.
Menkes mengungkapkan bahwa wabah Hepatitis A memang sering terjadi, bukan hanya di Depok, Jawa Barat pada pekan lalu yang masih dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB). "Tiap tahun ada kejadian (Hepatitis A) ini ditempat berbeda-beda, karena itu, penyebarannya mudah lewat makanan," ujarnya.
Sementara itu, status KLB di Depok belum dicabut karena Kementerian Kesehatan harus menunggu hingga dua kali masa inkubasi virus yang bersangkutan untuk dapat mencabut status KLB itu.
Untuk langkah pencegahan, Menkes kembali mengingatkan mengenai pentingnya higiene pribadi seperti menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) yang antara lain adalah dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan dan sebelum melakukan beberapa kegiatan lain.
Selain itu, tidak kalah pentingnya disebut Menkes adalah sanitasi lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya atau menggunakan air bersih untuk memasak.
Wabah Hepatitis A yang melanda SMKN II Depok, Jawa Barat pada pekan lalu telah menular kepada 90 orang yaitu 89 siswa dan seorang guru sekolah tersebut. Sekolah tersebut sempat diliburkan beberapa hari sementara Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan setempat melakukan penyelidikan mengenai sumber penularan dan melakukan disinfektan terhadap lokasi sekolah.

Sabtu, 12 November 2011

Alphabet Menuju Sukses

Menurut pakarnya, manusia sukses tidak cuma dari IQ saja. Peran EQ (Emotional Intelligence) pada kesuksesan bahkan melebihi porsi IQ. Seorang pakar EQ bernama Patricia Patton memberikan tips bagaimana kita menemukan dan memupuk harga diri, yang disebutnya alphabet keberhasilan pribadi.

A : Accept. Terimalah diri anda sebagaimana adanya.
B : Believe. Percayalah terhadap kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.
C : Care. Pedulilah pada kemampuan anda meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.
D : Direct. Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.
E : Earn. Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang terbaik.
F : Face. Hadapi masalah dengan benar dan yakin.
G : Go. Berangkatlah dari kebenaran.
H : Homework. Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.
I : Ignore. Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda mencapai tujuan.
J : Jealously. Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri.
K : Keep. Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.
L : Learn. Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
M : Mind. Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.
N : Never. Jangan terlibat skandal seks, obat terlarang, dan alkohol.
O : Observe. Amatilah segala hal di sekeliling anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.
P : Patience. Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha.
Q : Question. Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.
R : Respect. Hargai diri sendiri dan juga orang lain.
S : Self confidence, self esteem, self respect. Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan diri membebaskan kita dari saat-saat tegang.
T : Take. Bertanggung jawab pada setiap tindakan anda.
U : Understand. Pahami bahwa hidup itu naik turun, namun tak ada yang dapat mengalahkan anda.
V : Value. Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang terbaik.
W : Work. Bekerja dengan giat, jangan lupa berdo'a.
X : X'tra. Usaha lebih keras membawa keberhasilan.
Y : You. Anda dapat membuat suatu yang berbeda.
Z : Zero. Usaha nol membawa hasil nol pula.
Sumber : by De LaiLy Maulida on Monday, October 31, 2011 at 1:53pm

Cara Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islam

Pendidikan anak dimulai dari awal pernikahan hingga hadir seorang anak dalam rumah tangga.

Anak merupakan salah satu anugerah terbesar yang dikaruniakan Allah SWT kepada seluruh umat manusia. Kehadiran seorang anak dalam sebuah rumah tangga akan menjadi generasi penerus keturunan dari orang tuanya.

Rasulullah SAW dalam sebuah riwayat pernah berkata, ''Sesungguhnya, setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan suci (fithrah, Islam). Dan, karena kedua orang tuanyalah, anak itu akan menjadi seorang yang beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.''

Penjelasan ini menegaskan bahwa sesungguhnya setiap anak yang dilahirkan itu laksana sebuah kertas putih yang polos dan bersih. Ia tidak mempunyai dosa dan kesalahan serta keburukan yang membuat kertas itu menjadi hitam. Namun, karena cara mendidik orang tuanya, karakter anak bisa berwarni-warni: berperangai buruk, tidak taat kepada kedua orang tuanya, dan tidak mau berbakti kepada Allah SWT.

Dalam Alquran atau hadis Nabi Muhammad SAW, telah diterangkan tentang tata cara mendidik anak. Di antaranya adalah harus taat dan patuh kepada kedua orang tuanya, tidak menyekutukan Allah, tidak membantah perintah-Nya, tidak berbohong, dan sebagainya. [Lihat QS 9:23, 17:23, 17:24, 29:8, 31:15, 37:102, 2:83, 4:36, 6:151, 12:99, 12:100, 17:23, 17:24, 19:14, 19:32, 29:8, 31:14, 46:15].

Apabila telah dewasa, seorang anak berkewajiban untuk memberi nafkah kepada kedua orang tuanya [2:215, 30:38], anak juga berkewajiban memberikan nasihat kepada orang tua [QS 19:42, 19:43, 19:44, 19:45], mendoakannya [QS 14:41, 17:23, 17:24, 19:47, 26:86, 31:14, 71:28], serta memelihara dan merawatnya ketika mereka sudah tua [QS 17:23, 17:24, 29:8, 31:14, 31:15, 46:15].


Pendidikan anak
Berkenaan dengan cara mendidik anak ini, Abdullah Nashih Ulwan merumuskan tata cara mendidik anak dengan baik dan benar. Sesuai dengan tuntunan Alquran dan sunah Rasulullah SAW. Secara lengkap, ia menuliskannya dalam sebuah kitab yang berjudul Tarbiyah al-Awlad fi al-Islam (Pendidikan Anak Menurut Islam).

Secara umum, isi kitab ini sangat mendasar, padat, komprehensif, dan lengkap dengan petunjuk praktis dalam mendidik dan membimbing seorang anak agar menjadi anak yang saleh.

Secara lebih khusus lagi, setidaknya ada dua persoalan inti dari karya Abdullah Nashih Ulwan ini. Pertama, visinya tentang makna pendidikan. Menurut Ulwan, pendidikan bukan sekadar perlakuan tertentu yang diberikan kepada anak untuk mencapai sebuah tujuan.

Kedua, visi tentang pendidikan anak. Dalam pandangan Ulwan, setiap anak memiliki kehidupan sosial, biologis, intelektual, psikis, dan seks. Dalam kehidupan sosial, setiap anak pasti terlibat dengan berbagai pihak, seperti orang tua, guru, tema, tetangga, dan orang dewasa. Dan, anak tidak dengan sendirinya dapat berhubungan dengan berbagai pihak itu sesuai atau selaras dengan tuntunan Alquran dan sunah (Islam). Karena itulah, kata Ulwan, setiap anak memerlukan bimbingan dan nasihat agar mereka bisa berjalan dengan lurus.

Pernikahan
Dari kedua visi yang dimaksudkan Ulwan, terutama pada visi pertama mengenai pendidikan, ia memulainya dengan bab pernikahan. Tentu, ada pertanyaan besar, mengapa masalah pernikahan ditempatkan pada urutan pertama mengenai pendidikan anak dalam kitab ini?

Bagi Ulwan, pernikahan adalah awal mula terjadinya hubungan dan interaksi antara seorang suami dan istri dalam melanjutkan garis keturunan. Ulwan tidak membatasi pernikahan itu pada hubungan ragawi antara seorang pria dan wanita belaka. Ia lebih menyingkap makna pernikahan dalam rangka keberadaan atau eksistensi manusia, menyangkut kemaslahatan hidup pasangan suami istri.

Kemaslahatan hidup yang damai, indah, tenteram, dan bahagia baru bisa diwujudkan dari sebuah pernikahan. Sebab, dari pernikahan akan terjadi peningkatan tanggung jawab, baik sebagai seorang suami dan istri maupun sebagai pasangan ayah dan ibu (orang tua). Karena itulah, jelas Ulwan, sebelum menikah, seorang suami atau istri harus mencari pasangan yang berasal dari keluarga yang baik, taat beragama, kaya, dan gagah (tampan, cantik). Tujuannya agar dapat terwujud keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Sebuah pernikahan sangat berkaitan erat dengan keturunan (anak). Anak merupakan pelanjut (penerus) eksistensi sebuah keluarga. Karena itu, Islam mengajarkan pula agar sebelum menikah hendaknya dapat diketahui keluarga pasangan mempunyai keturunan yang banyak (mudah melahirkan, tidak mandul).

Abdullah Nashih Ulwan menempatkan pernikahan sebagai prasyarat untuk menyelenggarakan pendidikan anak secara Islami. Prasyarat lainnya adalah kasih sayang yang harus tercermin pada seluruh perilaku orang tua dalam berhubungan dengan anak yang sekaligus dipersepsikan oleh anak sebagai ungkapan kasih sayang dari orang tuanya.

Sejak dini
Ulwan menambahkan, prasyarat pendidikan harus dimulai sejak dini. Ketika anak masih berada dalam kandungan, seorang ibu harus rajin mengajarkan akhlak yang positif. Selanjutnya, ketika anak telah dilahirkan ke dunia, langkah awal adalah dengan dilantunkannya kalimat tauhid (azan pada telinga kanan dan iqamat di telinga kiri). Kemudian, orang tua berkewajiban untuk memberikan nama yang baik pada anak, melakukan akikah (pemotongan hewan dan rambut anak), mengkhitankannya, dan menyekolahkannya.

Hal tersebut, kata pengarang kitab ini, merupakan manifestasi dari kepedulian orang tua terhadap anak dalam mendidiknya, yang dimulai sejak dari kandungan, saat kelahiran, hingga ia mulai beranjak dewasa. Dan, pendidikan pada anak ini harus dilakukan secara simultan dan berkesinambungan, tanpa henti.


Belajar dari Kehidupan

Menurut Abdullah Nashih Ulwan, ketika seorang anak telah lahir, mulai saat itulah pendidikan pada anak diberikan secara lebih intensif. Sebab, pendidikan yang kurang dari kedua orang tuanya dapat membuat anak terpengaruh dengan lingkungannya.

Mengutip kata-kata Dorothy Law Nolte, setiap anak akan belajar dari kehidupannya. Berikut pandangan Dorothy Law Nolte bila anak dibesarkan dengan berbagai sikap dari kehidupan.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.


Mengembangkan Kepribadian dan Jiwa Sosial Anak

Sebagaimana dikatakan Dorothy Law Notle, seorang anak akan senantiasa belajar dari kehidupannya. Bila kehidupannya mengajarkan sesuatu yang baik, anak pun akan turut menjadi baik. Sebaliknya, bila lingkungan dan kehidupannya mengajarkan anak perbuatan buruk, sikap dan tindakan kesehariannya pun akan buruk pula.

Dalam kitab Tarbiyah al-Awlad fi Al-Islam karya Abdullah Nashih Ulwan, pendidikan anak khususnya tentang kepribadian dan jiwa sosial anak sangat penting. Sebab, dari kepribadian dan jiwa sosialnya akan terbentuk karakter anak tersebut.

Dalam visinya tentang pendidikan anak, Ulwan membagi cara pendidikan anak dalam beberapa hal. Di antaranya adalah kehidupan biologis, intelektual, psikis, sosial, dan seks. Dalam kehidupan biologis, orang tua berkewajiban memerhatikan kesehatan mental dan jiwa anak. Anak berhak mendapatkan makanan, minuman, tempat tidur, pakaian, olahraga, dan kesegaran jasmani dari kedua orang tuanya.

Sementara itu, dalam kehidupan intelektual, orang tua berkewajiban memasukkan anak pada lembaga pendidikan (sekolah) yang sesuai dengan kemampuan anak. Anak memiliki akal sehat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan (ilmu). Potensi ini memberikan dorongan kepada anak untuk mengembangkan diri dan kepribadiannya.

Dari sisi kehidupan psikis, Ulwan menyoroti sifat negatif dan positif yang sering dijumpai pada anak. Sifat negatif di antaranya malu tidak pada tempatnya, takut, rendah diri, marah, hasut, iri hati, dan lain sebagainya.
Sifat negatif ini akan diimbangi oleh sifat positif, seperti rasa cinta dan kasih sayang serta keadilan.
Kehidupan sosial
Dalam kehidupan sosial, Ulwan memandang bahwa setiap anak akan terlibat dalam kehidupan pihak lain (orang tua, teman, guru, tetangga, dan masyarakat). Dan, ia sangat bergantung pada kehidupannya itu.

Dalam pandangan Ulwan, segi kehidupan sosial anak itu meliputi semangat persaudaraan, kasih sayang, toleransi, pemaaf, berpegang pada keyakinan (kebenaran), dan tanggung jawab.

Kemudian, dalam pergaulan sehari-hari, anak akan belajar kaidah kehidupan, seperti etika makan, minum, tidur, belajar, hormat pada orang tua, teman, tetangga, orang yang lebih dewasa, dan lainnya.

Yang tak kalah pentingnya dari kehidupan sosial ini adalah pendidikan seks. Menurut Ulwan, yang dimaksud pendidikan seks adalah masalah mengajarkan, memberi pengertian, dan menjelaskan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan seks, naluri, dan perkawinan pada anak sejak akalnya tumbuh dan siap memahami hal-hal di atas. Hal itu diajarkan sesuai dengan tuntunan Alquran atau sunah Rasulullah SAW.

Dalam pandangan Ulwan, ada beberapa cara dalam mengajarkan pendidikan seks pada anak. Ia membagi cara pengajaran pendidikan seks pada anak dalam beberapa tingkatan.
(1) Untuk anak berusia 7-10 tahun, anak diajari tentang sopan santun dan meminta izin masuk rumah orang lain dan santun cara memandang.
(2) Pada usia 10-11 tahun, ketika anak memasuki masa pubertas, anak harus dijauhkan dari hal-hal yang dapat membangkitkan hawa nafsu dan birahinya.
(3) Pada usia 14-16 tahun, yang disebut dengan usia remaja, anak harus diajari etika bergaul dengan lawan jenis bila ia sudah matang untuk menempuh perkawinan.
(4) Setelah melewati masa remaja, yang disebut dengan masa pemuda, anak harus diajari etika menahan diri bila ia tidak mampu kawin. Rasulullah SAW mengajarkan berpuasa.
(5) Pada usia yang sudah cukup, segeralah menikahkan anak.
Bolehkah mengajarkan pendidikan seks pada anak sejak usia dini? Pertanyaan ini kerap diajukan masyarakat mengenai pendidikan seks pada anak. Mereka khawatir bila pendidikan seks diajarkan sejak dini, setiap anak akan mencoba melakukannya. Apalagi, tidak setiap saat anak berada dalam pengawasan.

Menurut Ulwan, boleh saja mengajarkan pendidikan seks pada anak sejak usia dini. Namun, harus dengan cara yang benar dan hati-hati. Menurutnya, ada pendidikan seks yang boleh diajarkan sejak dini dan ada yang tidak perlu disampaikan.
Karena itu, jelas Ulwan, dibutuhkan kehati-hatian orang tua dalam mengajarkan pendidikan seks.

 

Sumber: www.republika.co.id



Potensi Manusia


KEBUTUHAN NALURI (Al-Gharizah)&KEBUTUHAN JASMANI (Hajatul Adlawiyah)

Allah SWT telah menciptakan manusia dan menjadikanya sebagai sebaik-baik makhluk dengan memberikan kepadanya akal untuk membedakan baik dan buruk dimana Allah SWT telah mengutus rasul-Nya dalam rangka menjelaskan kepada manusia mana yang baik dan mana yang buruk terhadap seluruh aktivitasnya.
Allah SWT juga telah menciptakan potensi kehidupan (thaqatul hayawiyah) pada diri manusia, yang berupa :
1.KEBUTUHAN NALURI (Al-Gharizah). Yang terdiri dari :
a. Naluri beragama (Gharizatut Taddayun)
b. Naluri mempertahankan diri (Gharizatul Baqa)
c. Naluri melangsungkan keturunan (Gharizatun Nau’)
2. KEBUTUHAN JASMANI (Hajatul Adlawiyah),yang penampakanya berupa rasa lapar, rasa haus, menghirup udara dan lain-lain.
Perbedaan dalam segi pemenuhan kebutuhannya, dari kedua potensi kehidupan manusia diatas ialah: kalau kebutuhan jasmani (Hajatul Adlawiyah) tidak dipenuhi maka akan mengakibatkan kematian. Namun tidak demikian dengan kebutuhan Naluri (Al-Gharizah) jika tidak dipenuhi tidak sampai mengakibatkan kematian akan tetapi hanya menimbulkan perasaan gelisah saja pada diri manusia.
Naluri beragama (Gharizatut Tadayyun). Penampakannya mendorong manusia untuk mensucikan sesuatu yang mereka anggap sebagai wujud dari Sang Pencipta, maka dari itu dalam diri manusia ada kecenderungan untuk beribadah kepada Allah, perasaan kurang, lemah dan membutuhkan kepada yang lainya. Hanya saja diantara manusia banyak yang keliru dalam rangka memenuhi kebutuhan naluri yang satu ini. Contohnya diantara manusia ada yang menyembah berhala, mensucikan pohon keramat, dijawa ada khurafat “Dewi Sri, Nyi roro kidul”, menyembah sesama manusia dan lain-lain. Ada kisah orang atheis pun yang katanya tidak mengakui adanya tuhan, toh mereka juga mensucikan orang-orang tertentu semacam lenin dan stelin. Semua itu sebenarnya penampakan dari naluri yang memang diberikan oleh Allah SWT sebagai sang penciptanya. Adanya kebutuhan ini dalam AL-quran telah di isyaratkan. Allah SWT berfirman:
Dan apabila manusia itu ditimpa kemudaharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan ni’mat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah ia berdo’a (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah : “Bersenang-senanglahlah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka”. (QS Az Zumar )
Naluri mempertahankan diri (Gharizatul Baqa). Penampakanya mendorong manusia untuk melaksanakan berbagai aktivitas dalam rangka melestarikan kelangsungan hidup. Berdasarkan hal ini maka pada diri manusia ada rasa takut, keinginan menguasai, cinta pada bangsa dan lain-lain. Adanya naluri ini telah diisyaratkan dalam Al-Quran. Allah SWT ber firman :
“Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebagai bagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan kami sendiri, lalu mereka menguasainya ?” (QS Yaasin : 71)
Naluri melangsungkan keturunan (Gharizatun nau”). Penampakanya akan mendorong manusia melangsungkan jenis manusia. Sebagai penampakan dari naluri ini, manusia memiliki kecenderungan seksual, rasa kebapakkan, rasa keibuan, cinta pada anak2, cinta pada orang tua, cinta pada orang lain dan lain-lain. Adanya naluri ini telah banyak diisyaratkan dalam Al-Quran. Contohnya rasa suka terhadap lawan jenis, Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan yusuf, dan yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih.” (QS Yusuf : 24)
Tak aneh jika ada beberapa agama yang melarang pengikutnya untuk memenuhi kebutuhan naluri satu ini sehingga banyak pelanggaran2 seksual yang terkuak di berbagai tempat2 yang dianggapnya suci (baca saja : gereja).
KETERIKATAN PADA HUKUM SYARA’
Setiap muslim yang hendak melakukan perbuatan guna memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan naluri diwajibkan secara syar’i mengetahui hukum Allah tentang perbuatan tersebut, sehingga ia dapat berbuat sesuai dengan hukum syara’.
Allah SWT telah mengutus rasul-Nya dalam rangka menjelaskan kepada manusia mana yang baik dan mana yang buruk terhadap seluruh aktivitasnya.
(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul itu.” (QS An Nisa’ 165)
Allah SWT tidak membiarkan pemenuhan terhadap seluruh kebutuhan tersebut diserahkan kepada keinginan hawa nafsu dan akal manusia semata. Sebab, hawa nafsu itu umumnya mengajak kepada keburukan (ammaratum bissu) kecuali yang dirahmati Allah. Demikian pula, akal manusia sangatlah lemah. Manusia seringkali menyangka sesuatu baik padahal sebenarnya buruk, demikian sebaliknya. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu; dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 216.
Dan setiap perbuatan manusia akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Begitulah Islam satu-satunya agama yang haq sebagai solusi bagi diri manusia yang bisa memuaskan akal, sesuai fitrah manusia dan menentramkan jiwa

Remaja dan Anak-anak juga Korupsi Loh!


Ngomong-ngomong soal korupsi nih. Tidak hanya para pejabat saja yang korupsi, anak-anak dan remaja juga korupsi loh. Hanya saja cara korupsinya berbeda. Kalau dikalangan pejabat itukan korupsi miliaran rupiah sedangkan dikalangan anak-anak dan remaja tidak sampai sebanyak itu. Palingan juga kurang dari 5000 rupiah ( Menurut pengalaman. . hehehe ).
Contohnya itu saudara saya. Waktu itukan dia disuruh ke warung untuk membeli terigu yang harganya 2500 rupiah. Eh. . emaknya kasih 5000 rupiah, akhirnya sisa kembaliannya itu di korupsi sama dia, waktu ketahuan sama emaknya. Dia cuman nyengir kuda menahan malu.
Terus juga, ada lagi nih. Temen sayakan disuruh beli masako yang harganya itu 500 rupiah, sedangkan ibunya memberikan uangnya itu 2000 rupiah ( uang yang lembaran itu loh. . taukan . . ? . ). Eh. . waktu pulang dari warung, dia ditanyain sama emaknya, “ duit kembaliannya mana jang. . ?” tanya ibunya heran.
“ Uangnya jatuh mak tadi ( dijelasin deh tuh kronologisnya. . hahaha. . ). Tadikan Ujang lagi jalan, terus Ujang kepeleset di becekan ( air hujan yang tergenang di jalan itu loh).  Eh waktu Ujang bangun, uangnya hilang. . terus juga baju Ujang basah. . kalo emak nggak percaya. . Liat nih baju Ujang, basahkan. .
( Alasan aja tuh, padahal mah ga benar. . baju dia itu bisa basah karena dibasahin sama dia. . Tapi sih untungnya, emaknya sadar kalo anaknya itu bohong. . sabar ya mak. . ). “
Nah. . belum selesai sampai sini aja, masih ada satu lagi, kalau ini adalah orang yang baru saya kenal belum lama ini. Diakan disuruh beli Kara ( semacam santan dari kepala. . eh salah deng. . kelapa maksudnya. . hehehe ) sama emaknya. Waktu dia sudah pulang dari warung, dengan santai dia memakan chiki dari uang kembalin emaknya,
“ Uang kembaliannya mana de. . ?” tanya emaknya heran.
“ tadi aye beliin chiki mak. . abis laper nunggu emak masak. “ jawab dia dengan santai tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Tapi untungnya sih, emaknya nggak marah cuman kecewa aja. Mungkin emaknya kecewa karena emaknya mikir “ Ko nih anak nggak bilang sih. . Kalo di korupsi terus kaya gini. . bisa habis duit gue. . “ ( gaul banget emaknya ngomong gue. . hahaha. . kidding ).
Nah. . maka dari itu, kalau mau dibilang anak yang baik dan nggak korupsi. Bilang dulu kalau mau memakai uang ibunya. Kan kalau kalian memakai duit ibunya tanpa bilang-bilang, kasihan ibu kalian. Kalau aku sih takutnya, duit yang kalian pakai itu adalah duit yang sangat penting untuk ibu kalian.[]

Sejumlah Tokoh Nasional Tolak Kedatangan Obama



mediaumat.com- Sejumlah tokoh nasional menolak kedatangan Presiden Amerika Barack Obama ke Indonesia dengan alasan bahwa Obama adalah gembong kemunkaran negara penjajah kapitalis imperialis. Mereka menyatakan sikapnya itu dalam acara Halqah Islam dan Peradaban edisi KhususMembongkar Agenda Jahat di Balik Kunjungan Obama, Kamis (10/11) siang di Wisma Antara, Jakarta.
Menurut Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto, Obama adalah representasi dari kapitalisme dan imperialisme. Melalui perintah dan kebijakan Obama kapitalisme dikokohkan. Melalui perintah dan kebijakan dia juga imperialisme terus dijalankan.
Pelacuran adalah kemunkaran, perjudian adalah kemunkaran, pornografi adalah kemunkaran, riba adalah kemunkaran. Dengan penerapan sistem kapitalisme semua kemunkaran itu dilegalkan.
Begitu juga dengan kerusuhan di berbagai tempat termasuk di Papua, menurut Ismail, itu pun termasuk upaya dari tangan-tangan kapitalisme global untuk mempertahankan dominasi mereka.
“Jadi tidak salah kalau kita mengatakan bahwa Obama itu menghimpun seluruh kemunkaran! Dia adalah wajah kapitalisme yang paling tulen, jadi kalau ingin melihat wajah kapitalisme maka pandanglah wajah obama,” ujarnya dihadapan sekitar 500 peserta talkshow tersebut.
Ismail pun menyebutkan bukti-bukti bahwa Obama adalah representasi imperialisme dengan menyebutkan penjajahan Amerika di Irak, Afghanistan, Libya dan Pakistan.
“Jadi Obama adalah wajah imperialisme. Kapitalisme dan imperialisme itu adalah puncak kemunkaran, membunuh itu adalah kemunkarang, tetapi dengan imperialisme jutaan orang tewas dalam waktu yang sangat singkat,” pekiknya.
Bahkan saat ini, setiap hari Amerika mengirim terus pesawat tanpa awak ke perbatasan Pakistan-Afghanistan. “Dia bilang menyerang pusat-pusat terorisme, tetapi apa yang terjadi? Yang menjadi korban adalah penduduk sipil, madrasah, pesantren, anak-anak, perempuan. Semua itu terjadi setiap hari,” ungkapnya.
Menurutnya itu merupakan bukti yang lebih dari cukup untuk menunjukkan Obama adalah sosok yang kejam dan bengis. “Kurang bukti apa lagi? Apakah harus yang menjadi korban itu istirnya, anaknya, keluarganya terlebih dahulu untuk menyadari bahwa Obama itu orang yang sangat bengis dan kejam?” tanya Ismail.
Ismail pun mengingatkan umat Islam jangan tertipu dengan ucapan salamnya. Karena yang harus dilihat dari obama itu adalah dari tindakan dan kebijakannya, bukan sekedar kata-katanya. Karena didasarkan pada kapitalisme dan imperialisme maka semua tindakan dan kebijakan Obama merupakan kemunkaran.
“Karena itulah saya ingin mengatakan sekali lagi bahwa puncak kemunkaran itu adalah kapitalisme dan imperialisme dan itu terhimpun dalam satu wajah obama!” tegasnya.
Jadi ketika dia datang ke Indonesia, berarti datang sebuah kemunkaran, “barang siapa yang melihat kemunkaran maka cegahlah kemunkaran itu dengan tanganmu, kalau tidak mampu, dengan lisanmu,” ujar Ismail mengutip hadits.
Selain Ismail, nampak pula tokoh lainnya yang hadir dan menyampaikan sikap penolakannya terhadap Obama, kapitalisme dan imperialisme. Di antaranya adalah KH Ahmad Zainuddin Qh (ulama), Fikri Bareno (Sekjen Al Ittihadiyah), Djauhari Syamsuddin (Ketua Umum SI), Fakhurrazi (Wasekjen Kahmi), Irena Handono (Kristolog), Tyasno Sudarto (mantan Kepala Staf Angkatan Darat), Marwan Batubara (mantan anggota DPD RI) dan Son Hadi (Jubir JAT).[] joko prasetyo