Studi struktur Sedimen paling baik dilakukan di lapangan ( Pettijohn, 1975 ), dapat dikelompokkan menjadi tiga macam struktur, yaitu : |
1. Struktur Sedimen Primer |
Struktur primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan dan ketika batuan beku mengalir atau mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat. Struktur primer ini penting sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu batuan yang tersingkap, terutama dalam batuan sedimen. Struktur ini merupakan struktur sedimen yang terbentuk karena proses sedimentasi dapat merefleksikan mekanisasi pengendapannya. |
2. Struktur Sedimen Sekunder |
Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimentasi, sebelum atau pada waktu diagenesa. Juga merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya keadaan dasar, lereng dan lingkungan organisnya. Antara lain : beban, rekah kerut, jejak binatang. |
3. Struktur Sedimen Organik |
Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau binatang lainnya. Antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan. |
Macam struktur sedimen : |
• Struktur Perlapisan |
Struktur ini dikatakan perlapisan dikarenakan mempunyai jarak lapisan >1 cm struktur ini terbentuk karena pengaruh endapan lapisan atau arus gelombang yang tenang dan pengendapan yang lama. |
• Struktur Laminasi |
• Struktur Riple marks |
Struktur ini lebih diakibatkan gelombang yang mempengaruhi endapan tersebut sehingga bentukan sedimen ini berbentuk seperti gelombang air. Dan relatif pengendapan yang dilakukan akan bergantung pada energi gelombang tersebut. Dapat digunakan sebagai arah penentu arus purba dan dan top dari suatu lapisan. |
• Struktur Flute Cast |
Struktur ini lebih diakibatkan karena adanya pengaruh benturan atau pembebanan dari batuan atau saltation endapan misalnya kerakal, sehingga berbentuk seperti lubang, ini diakibatkan karena pengendapan yang belum sempurna tersebut terbebani mineral endapan diatasnya sehingga endapan menjadi berlubag dan tidak rata. |
• Struktur rain marks |
Struktur sedimen ini diakibatkan oleh air hujan yang membuat permukaan sedimen yang belum benar-benar sempurna akhirnya tidak rata dan membentuk lubang akibat air hujan. |
• Struktur Convolute |
Struktur ini struktur paling tidak terstruktu dikarenakan energi gelombang yang bolak- balik dan tidak menentu sehingga menghasilkan alur sedimentasi yang susah di prediksi. |
Struktur sedimen berdasdarkan saat terjadinya. |
Secara garis besar struktur dapat dijelaskan sebagai berikut : |
A. Struktur sygnetik |
1) Karena proses fisik |
a. External structure |
Contoh : bentuk lembaran, lensa, lidah, delta dan shoestring. |
b. Internal structure |
• Perlapisan dan laminasi |
- Normal current bedding yaitu perlapisan karena arus normal, missal perlapisan |
sejajar. |
Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi : |
a. laminasi : bila tebal lapisan kurang dari 1 cm. b. stratum : bila tebal lapisan lebih dari 1 cm. |
c. beds : kumpulan dari beberapa laminar dan strath. |
- Cross bedding yaitu perlapisan silang siur yang terjadi akibat adanya perubahan |
arus. |
- Graded bedding yaitu perlapisan tersusun yang terjadi karena adanya pemilihan |
ukuran butirdari halus ke kasar. |
• Features of bedding planes |
yaitu bentuk dari permukaan lapisan selama proses sedimentasi. - Ripplemarke yaitu bentuk permukaan bergelombang karena adanya proses satu |
arah. |
- Mud crack yaitu bentuk – bentuk retak – retak pada lapisan lumpur, biasanya |
berbentuk segi lima. |
- Flute cast yaitu bentuk gerusan pada permukaan lapisan yang bentuknya seperti |
seruling. |
- Load cast yaitu lekukan pada batas perlapisan yang diakibatkan oleh gaya tekan |
dari muatan yang ada di atasnya. |
• Deformation structure |
yaitu terjadinya perubahan struktur batuan pada saat sedimen terendapkan karena adanya tekanan. |
- Post deposisional blump features yaitu struktur luncura yang terjadi akibat adanya |
desakan yang tinggi. |
- Intraformational konglomerat yaitu struktur hancuran yang menyerupai |
konglomerat karena adanya pergerakan pada sedimen sebelum mengalami litifikasi. |
2) Karena proses biologi |
a. External structure |
- Biostromes yaitu struktur batu gamping yang berlapis - Biohern yaitu panggul buklit yang mempunyai penyebaran terbatas. |
b. Internal structure |
Misalnya fosil dalam batuan. |
B. Struktur epigenetic |
1) Karena proses fisik |
a. External structure Batas antar tiap lapisan : |
- Batas tegas atau gradual - Batas selaras - Lipatan dan sesar |
b. Internal structure Clastic dike yaitu trjadi karena adanya tekanan hidrostatika yang kuat sehingga material seperti di injeksikan. |
2) Karena proses kimia atau organisme |
- Corrosion zone - Concretions - Stilotites - Cone in cone - Cristal mold and cast - seins and dike |
Genesa Struktur – struktur Batuan Sedimen |
1. Massif |
Batuan massif bila tidak menunjukan struktur dalam atau ketebalan lebih dari 120 cm. |
2. Graded Bedding |
Lapisan yang dicirakan oleh perubahan yang granual dari ukuran butir penyusunnya bila bagian bawah kasar dan keatas semakin halus disebut normal grading. |
3. Laminasi |
Perlapisan dan struktur sedimen yang mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm terbentuk bila pola pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk dari suspensi tanpa energy mekanis. |
4. Cross lamination |
- Cross lamination |
Secara umum dipakai untuk lapisan miring dengan ketebalan kuranmg dari 5 cm, dengan fareset ketebalannya lebih dari 5 cm, merupakan struktur sedimentasi yang tunggal yang terdiri dari urut – urutan sistematik. |
- Cross bedding |
Secara umum bentuk fisik cross lamination, yang membedakan hanyalah ketebalannya, yaitu lebih dari 5 cm untuk cross bedding. |
5. Clastic Imbrication |
Adalah suatu struktur sedimentasi yang dicirikan oleh fragmen – fragmen tabular yang overlapping dan menunjukan arus ke atas pada daerah yang berbatu – batu atau pada daerah yang miring. Biasanya pada daerah fluvial. |
6. Primary current kination |
Adalah struktur sdimentasi yang berbentuk garis pada di dalam batuan yang terbentuk oleh arus utama,sering diterapkan pada batuan sedimen yang biasanya menunjukan pelurusan suatu garis tunggal dari kumpulan cangkang. |
7. Fosil orientation |
Adalah struktur sedimen yang menunjukan orientasi tertentu dari kumpulan fosil yang menunjukan arah arus sedimentasi yang di akibatkan oleh pengenangan yang energy transportasinya berkurang, sedangkan fosilnya sendiri mempunyai bentuk – bentuk yang dapat berorientasi. |
8. Load cast |
Adalah struktur sedimen yanq terbentuk akibat tubuh sedimen yang mengalami pembebanan oleh material sedimen lain di atasnya. |
9. Flute cast |
Adalah struktur sedimen yang berupa celah dan terputus – putus serta berbentuk kantong, dengan ukuran 2 – 10 cm, struktur ini terbentuk pada batuan dasar akibat pengaruh aliran turbulen dari air merupakan gerusan dari media transportasi yang membawa material kemudian material – material tersebut mengisinya yang biasanya berupa pasir. |
10. Mud cracks |
adalah struktur sedimen yang berupa retakan – retakan pada tubuh sedimen bagian permukaan, biasanya pada tubuh campur yang berkembang sifat kohesinya. Hal ini akibat perubahan suhu dan pengerutan. |
11. Tool marks |
Adalah material – material pasir yang terbawa arus menggerus permukaan lumpur dan meninggalkan jejak yang menjadi tempat berkumpul material pasir tersebut dan gerakan merupakan tonjolan lapisan pasir ke bawah. |
12. Rain print |
Adalah suatu lubang lingkaran atau elips kecil yang terbentuk di atas lumpur yang masih basah oleh air hujan yang kemudian setelah lumpur itu kering di atasnya terendapkan lapisan batupasir. |
13. Flame structure |
Adalah structure sedimen yang berupa bentukan dari lumpir yang licin dan memisahkan ke bawah membesar membentuk load cast dari pasir pada kontak antara lempung dan pasir. Kenampakan structure ini menyala pada cross section dari shale yang memasuki batupasir akibat tekanan lateral. |
14. Ball, pillow or pseudonodule structure |
Adalah suatu bentuk akibat gaya beban dari atas pada shale oleh batupasir dimana shale tersebut belum dapat benar. |
15. Convolute bedding |
Adalah struktur deformasi dari suatu lapisan yang membentuk perlapisan meliuk – liuk dengan ketebalan lapisan 2 – 25 cm. |
16. Scours |
Adalah struktur sedimen yang terbentuk pada tubuh sedimen di mana terbentuknya lebih awal yang kemudian tergerus oleh arus berikutnya. |
17. Channels |
Struktur sedimen yang mempunyai ciri erosional yang kelok – kelok dan merupakan bagian dari sistem transportasi yang mempunyai energi penggerusan cukup besar. |
18. Dish and pillow structure |
Adalah struktur sedimen yang terbentuk oleh bantal dan mangkok yang terbentuk oleh sedimen pasir yang belum terkonsilidasi telah tertimbun sedimen lain di atasnya sehingga mengalami penekanan ke bawah. |
19. Low relief erosion surface |
Adalah struktur sedimen yang terbentuk relief rendah pada permukaan tubuh sedimenakibat proses erosi. |
20. Syndepositional fold and slumps |
Adalah suatu bentukan lipatan kecil pada batupasir yang terjadi karena perlapisan batupasir tersebut belum terkonsilidasi benar. |
21. Hard ground mass |
Adalah struktur sedimen yang terbentuk akibat dari akumulasi material sedimen yang khas di dalam tubuh sedimen lain yang relatif lunak. |
1 komentar:
Blognya keren pa! izin copas ya buat tugas
Posting Komentar