Senin, 20 Februari 2012

Struktur Sedimen

Studi   struktur   Sedimen   paling   baik   dilakukan   di   lapangan   (   Pettijohn,   1975   ),   dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam struktur, yaitu :
1. Struktur Sedimen Primer
Struktur  primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan dan ketika
batuan beku mengalir  atau mendingin dan tidak ada singkapan yang terlihat. Struktur
primer  ini penting sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu batuan yang
tersingkap, terutama dalam batuan sedimen. Struktur  ini merupakan struktur sedimen
yang   terbentuk   karena   proses   sedimentasi   dapat   merefleksikan   mekanisasi
pengendapannya.
2. Struktur Sedimen Sekunder
Struktur   yang   terbentuk   sesudah   proses   sedimentasi,   sebelum   atau   pada   waktu
diagenesa.  Juga  merefleksikan  keadaan lingkungan pengendapan  misalnya keadaan
dasar,   lereng   dan  lingkungan  organisnya.  Antara  lain  :   beban,   rekah  kerut,  jejak
binatang.
3. Struktur Sedimen Organik

Struktur   yang   terbentuk   oleh   kegiatan   organisme,   seperti   molusca,   cacing   atau
binatang lainnya. Antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan.
Macam struktur sedimen :
Struktur Perlapisan
Struktur   ini   dikatakan   perlapisan   dikarenakan   mempunyai   jarak   lapisan   >1   cm
struktur  ini terbentuk  karena  pengaruh endapan lapisan  atau arus  gelombang  yang
tenang dan pengendapan yang lama.



Struktur Laminasi
Struktur   ini  hampir  sama   dengan  perlapisan  namun  yang  membedakannya  adalah
jarak perlapisan yang kurang dari 1 cm. Biasanya struktur ini diakibatkan oleh proses
diagenesis sediment yang cepat dengan media pengendapan yang tenang.
Struktur Riple marks
Struktur   ini   lebih   diakibatkan   gelombang   yang   mempengaruhi   endapan   tersebut
sehingga   bentukan   sedimen   ini   berbentuk   seperti   gelombang   air.   Dan   relatif
pengendapan yang dilakukan akan bergantung pada energi gelombang tersebut. Dapat
digunakan sebagai arah penentu arus purba dan dan top dari suatu lapisan.
Struktur Flute Cast
Struktur ini lebih diakibatkan karena adanya pengaruh benturan atau pembebanan dari
batuan atau saltation endapan misalnya kerakal, sehingga berbentuk seperti lubang, ini
diakibatkan  karena  pengendapan  yang  belum  sempurna  tersebut  terbebani  mineral
endapan diatasnya sehingga endapan menjadi berlubag dan tidak rata.
Struktur rain marks
Struktur  sedimen ini diakibatkan oleh air  hujan yang membuat  permukaan sedimen
yang belum benar-benar sempurna akhirnya tidak rata dan membentuk lubang akibat
air hujan.
Struktur Convolute
Struktur ini struktur paling tidak terstruktu dikarenakan energi gelombang yang bolak-
balik  dan   tidak  menentu  sehingga  menghasilkan   alur   sedimentasi   yang   susah   di
prediksi.
Struktur sedimen berdasdarkan saat terjadinya.
Secara garis besar struktur dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Struktur sygnetik
1) Karena proses fisik
a. External structure
Contoh : bentuk lembaran, lensa, lidah, delta dan shoestring.
b. Internal structure
Perlapisan dan  laminasi
- Normal current bedding yaitu perlapisan karena arus normal, missal perlapisan
sejajar.
Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi :
a. laminasi : bila tebal lapisan kurang dari 1 cm.
b. stratum : bila tebal lapisan lebih dari 1 cm.
c. beds : kumpulan dari beberapa laminar dan strath.

- Cross bedding yaitu perlapisan silang siur  yang terjadi akibat adanya perubahan
arus.

- Graded bedding yaitu perlapisan tersusun yang terjadi karena adanya  pemilihan
ukuran butirdari halus ke kasar.
Features of bedding planes
yaitu bentuk dari permukaan lapisan selama proses sedimentasi.
- Ripplemarke  yaitu bentuk permukaan bergelombang karena adanya proses satu
arah.
- Mud crack  yaitu  bentuk – bentuk retak – retak pada lapisan lumpur, biasanya
berbentuk segi lima.
- Flute cast yaitu bentuk gerusan pada permukaan lapisan yang bentuknya seperti
seruling.
- Load cast yaitu lekukan pada batas perlapisan yang diakibatkan oleh gaya tekan
dari muatan yang ada di atasnya.
Deformation structure
yaitu terjadinya perubahan struktur batuan pada saat sedimen terendapkan karena
adanya tekanan.
- Post deposisional blump features yaitu struktur  luncura yang terjadi akibat adanya
desakan yang tinggi.
- Intraformational konglomerat yaitu struktur hancuran yang menyerupai
konglomerat karena adanya pergerakan pada sedimen sebelum mengalami
litifikasi.
2) Karena proses biologi
a. External structure
- Biostromes yaitu struktur batu gamping yang berlapis
- Biohern yaitu panggul buklit yang mempunyai penyebaran terbatas.
b. Internal structure
Misalnya fosil dalam batuan.
B. Struktur epigenetic
1) Karena proses fisik
a. External structure
Batas antar tiap lapisan :
- Batas tegas atau gradual
- Batas selaras
- Lipatan dan sesar
b. Internal structure
Clastic dike yaitu trjadi karena adanya tekanan hidrostatika yang kuat sehingga
material seperti di injeksikan.
2) Karena proses kimia atau organisme
- Corrosion zone
- Concretions
- Stilotites
- Cone in cone
- Cristal mold and cast
- seins and dike
Genesa Struktur – struktur Batuan Sedimen
1. Massif
Batuan massif bila tidak menunjukan struktur dalam atau ketebalan lebih dari 120 cm.
2. Graded Bedding
Lapisan yang dicirakan oleh perubahan yang granual dari ukuran butir penyusunnya bila
bagian bawah kasar dan keatas semakin halus disebut normal grading.
3. Laminasi
Perlapisan dan struktur  sedimen yang mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm terbentuk
bila pola  pengendapannya dengan energi yang konstan.biasanya terbentuk dari suspensi
tanpa energy mekanis.
4. Cross lamination
- Cross lamination
Secara   umum  dipakai  untuk  lapisan  miring  dengan  ketebalan  kuranmg  dari   5  cm,
dengan  fareset  ketebalannya  lebih  dari  5  cm,  merupakan  struktur   sedimentasi  yang
tunggal yang terdiri dari urut – urutan sistematik.
- Cross bedding
Secara umum bentuk fisik cross lamination, yang membedakan hanyalah ketebalannya,
yaitu lebih dari 5 cm untuk cross bedding.
5.  Clastic Imbrication
Adalah suatu struktur  sedimentasi yang dicirikan oleh fragmen – fragmen tabular yang
overlapping dan menunjukan arus  ke atas pada daerah yang berbatu – batu atau pada
daerah yang miring. Biasanya pada daerah fluvial.
6. Primary current kination
Adalah struktur  sdimentasi  yang berbentuk garis  pada di dalam batuan yang terbentuk
oleh   arus   utama,sering   diterapkan   pada   batuan  sedimen   yang   biasanya   menunjukan
pelurusan suatu garis tunggal dari kumpulan cangkang.
7. Fosil orientation
Adalah struktur sedimen yang menunjukan orientasi tertentu dari kumpulan fosil yang
menunjukan arah arus  sedimentasi  yang di  akibatkan oleh pengenangan  yang  energy
transportasinya berkurang, sedangkan fosilnya sendiri mempunyai bentuk – bentuk yang
dapat berorientasi.
8. Load cast
Adalah   struktur   sedimen   yanq   terbentuk   akibat   tubuh   sedimen   yang   mengalami
pembebanan oleh material sedimen lain di atasnya.
9. Flute cast
Adalah struktur sedimen yang berupa celah dan terputus – putus serta berbentuk kantong,
dengan ukuran 2 – 10 cm, struktur ini terbentuk pada batuan dasar akibat pengaruh aliran
turbulen  dari  air  merupakan gerusan dari media  transportasi  yang membawa  material
kemudian material – material tersebut mengisinya yang biasanya berupa pasir.
10. Mud cracks
adalah  struktur  sedimen  yang  berupa  retakan    retakan  pada   tubuh  sedimen  bagian
permukaan,   biasanya  pada tubuh campur   yang  berkembang sifat  kohesinya.  Hal ini
akibat perubahan suhu dan pengerutan.
11. Tool marks
Adalah material – material pasir  yang terbawa arus menggerus permukaan lumpur  dan
meninggalkan jejak yang menjadi tempat berkumpul material pasir  tersebut dan gerakan
merupakan tonjolan lapisan pasir ke bawah.
12. Rain print
Adalah suatu lubang lingkaran atau elips kecil yang terbentuk di atas lumpur  yang masih
basah oleh air  hujan yang kemudian setelah lumpur  itu kering di atasnya  terendapkan
lapisan batupasir.
13. Flame structure
Adalah structure sedimen yang berupa bentukan dari lumpir  yang licin dan memisahkan
ke  bawah membesar  membentuk load cast dari pasir  pada kontak antara lempung dan
pasir. Kenampakan structure ini menyala pada cross section dari shale yang memasuki
batupasir akibat tekanan lateral.
14. Ball, pillow or pseudonodule structure
Adalah suatu bentuk akibat gaya beban dari atas pada shale oleh batupasir dimana shale
tersebut belum dapat benar.
15. Convolute bedding
Adalah struktur  deformasi dari suatu lapisan yang membentuk perlapisan meliuk – liuk
dengan ketebalan lapisan 2 – 25 cm.
16. Scours
Adalah struktur sedimen yang terbentuk pada tubuh sedimen di mana terbentuknya lebih
awal yang kemudian tergerus oleh arus berikutnya.
17. Channels
Struktur  sedimen yang mempunyai  ciri  erosional  yang kelok –  kelok dan merupakan
bagian dari sistem transportasi yang mempunyai energi penggerusan cukup besar.
18. Dish and pillow structure
Adalah struktur sedimen yang terbentuk oleh bantal dan mangkok yang terbentuk oleh
sedimen   pasir   yang   belum   terkonsilidasi   telah   tertimbun   sedimen   lain   di   atasnya
sehingga mengalami penekanan ke bawah.
19. Low relief erosion surface
Adalah   struktur   sedimen   yang   terbentuk   relief   rendah   pada   permukaan   tubuh
sedimenakibat proses erosi.
20. Syndepositional fold and slumps
Adalah   suatu   bentukan   lipatan   kecil  pada   batupasir   yang   terjadi   karena   perlapisan
batupasir tersebut belum terkonsilidasi benar.
21. Hard ground mass
Adalah struktur  sedimen yang terbentuk akibat dari  akumulasi material sedimen yang
khas di dalam tubuh sedimen lain yang relatif lunak.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Blognya keren pa! izin copas ya buat tugas

Posting Komentar